
Saat ini apa yang dilakukan oleh Bapak insinyur Jokowi terkesan semuanya salah, apapun yang dilakukan pak jokowi serasa tak ada yang benar satupun.
Diamnya pun dianggap sebuah kesalahan, apalagi gerak geriknya, akan selalu mendapatkan kecurigaan dimata para hatternya.
Semua gerak gerik pak jokowi membuat banyak persepsi dari berbagai macam pihak, ada yang mempersepsikan dengan jawaban pak jokowi mengenai Partai Perorangan adalah jokowi akan menjadi single fighter, ada yang beranggapan pak jokowi akan membuat partai sendiri sebagaimana harapan dari anggota projo.
Nah disini saya akan membuat logika baru mengenai partai Perorangan yaitu kemungkinan pak jokowi tak akan membuat partai lagi, kenapa begitu?.
Pak jokowi akan tetap berada diluar semua partai, tapi dia akan menghidupkan PSI yang saat ini di ketuai oleh anak bungsunya yaitu Kaesang Pangarep, ini didasarkan pada pemilu tahun 2034 yang kemungkinan Kaesang yang akan diajukan menjadi Capresnya.
Sangat mungkin sekali bagi Jokowi untuk memberikan perintah kepada seluruh anggota Projo untuk masuk ke dalam PSI dan membesarkan PSI di tahun 2029 untuk mendampingi Gibran dalam pemilu nanti.
Jokowi berperan sebagai King Maker kembali nantinya tanpa harus masuk ke dalam partai manapun dan Projo juga lebih terarah dibanding membuat partai lagi yang pastinya merubah AD ART dan peraturan peraturan yang selama ini sudah dijalankan oleh Projo.
Pak Jokowi akan tetap bisa mengendalikan Projo, juga PSI yang saat ini sedang menaikkan pamornya agar di tahun 2029 nanti bisa masuk Senayan.
Ini akan mempermudah pergerakan PSI nantinya, karena mendapatkan dukungan dari anggota Projo di seluruh Indonesia.
Dia akan memilih tetap berada di luar partai dan dia akan tetap mendapatkan simpati masyarakat dengan tanpa mengambil kedudukan apapun di semua partai namun masih bisa mengatur perjalanan kepemimpinan di Indonesia ini.
Dia akan tetap menjadi Partai Perorangan karena dengan begitu dia hanya memiliki partai sendirian yang mungkin bahkan anaknya sendiri tak tahu partainya apa.
Berbeda ketika pak Jokowi mengiyakan dan membuat partai baru lagi, tidak bisa disebut menjadi partai perorangan, karena jika itu terjadi, sama saja Projo yang nantinya dibuat adalah partai milik seluruh anggotanya, bukan partai perseorangan namanya.
Walaupun ini bukan hal yang mudah, tapi jika melihat kecintaan anggota Projo kepada bapak Jokowi, yang terkenal Projo merah jika pak jokowi Merah, dan projo putih jika jokowi Putih, sepertinya kemungkinan ini sangatlah terbuka lebar.
PSI akan menjadi partai penguasa selanjutnya dan mungkin sejajar dengan Gerindra, Golkar dan partai partai besar lainnya dan mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dibanding sekarang, yang seakan seperti partai pengintip dan tukang acak-acak saja.
PSI yang saat ini hanya bisa bergerak di propinsi dan Kabupaten saja sudah mulai dibangunkan dari tidurnya, ada beberapa kabupaten yang Bupati bupatinya didukung oleh PSI menang.
Bahkan saat ini tingkah laku nyeleneh yang dilakukan oleh Kaesang Pangarep sudah mulai dianggap sebagi clue untuk membuka kasus kasus korupsi yang dilakukan oleh sebagian oknum
Hanya saja untuk PSI mungkin saat ini masih kurang mendapatkan dukungan dari kaum kolonial, saat ini PSI mungkin sudah mulai disukai oleh kaum Milenial dan Gen Z sehingga nantinya ketika Projo sudah di perintahkan untuk masuk ke dalam PSI atau mungkin hanya membantu PSI memenangkan kontestasi politiknya di tahun 2029 nanti dan mendapatkan kursi di senayan, maka tidak menutup kemungkinan tahun 2034 atau 2039 nanti, Kaesang si putra bungsu Jokowi akan menjadi pengganti presiden sebelumnya.
Sudah tidak asing bagi kita kalau pak Jokowi memikirkan kemungkinan yang akan terjadi sepuluh, dua puluh, bahkan empat puluh tahun kedepan, dengan begitu, sangat terbuka kemungkinan kalau Projo nantinya di arahkan ke PSI untuk membesarkan Partai yang dinahkodai oleh Putra bungsunya itu.
Bukan berarti jokowi ingin menguasai Indonesia seumur hidupnya, tetapi memang program IKN dan Indonesia emas di tahun 2045 harus terlaksana, sehingga yang menjadi presiden selanjutnya haruslah orang yang mau melanjutkan program yang sudah dimulainya terlebih dahulu.
Kemungkinan setelah IKN selesai dan Indonesia mulai menjadi Indonesia emas, Jokowi akan sedikit mengendorkan gerakannya dan beristirahat dari perpolitikan dan akan di teruskan oleh anak-anaknya yang sudah dia bimbing sebelumnya.
Apapun itu, saya akan tetap ber khusnudzon dengan apa yang dilakukan oleh pak Jokowi, karena dengan dipindahkannya Ibu Kota dari Jakarta menuju IKN adalah sebuah program yang membutuhkan waktu tidak sebentar sehingga dibutuhkan juga orang-orang yang siap melanjutkan dan menyelesaikan program itu sampai benar-benar terealisasi dengan baik.