TEGAL- Pemalangan— Sejak 2018 hingga tahun 2024 atau sekitar 6 tahun ini, angka pernikahan di Kota Tegal semakin menurun di sejumlah wilayah. Diperkirakan faktornya karena banyak yang nikah siri termasuk mereka para jomblo sudah berada di zona nyaman.
Salah satunya di wilayah Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, yang hingga kini terus mengalami penurunan jumlah angka pernikahan.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tegal Timur Moh Syamsul Arif mengatakan bahwa di bulan Syawal atau pasca Lebaran Idul Fitri 1445 H, pengajuan akad nikah memang ada lonjakan bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Namun demikian, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka pernikahan di Kota Tegal ini terus menurun.
<!––nextpage––>
“Di bulan Januari 2024, ada 46 pasangan yang telah kami nikahkan. Kemudian di Februari ada 31 pasangan, Maret ada 17 pasangan dan di bulan April 2024 ini tercatat ada 75 pasangan,” kata Syamsul, Senin, 29 April 2024.
Menurutnya, di bulan April adanya lonjakan pernikahan karena berada di bulan Syawal. Bahkan untuk bulan selanjutnya sampai tanggal 9 Mei 2024, KUA Tegal Timur mencatat ada 30 pasangan yang mengajukan pernikahan.
“Jadi memang, di bulan Syawal dan Bulan Haji, banyak yang menggelar pernikahan. Sehingga di dua waktu momen ini, pasti ada lonjakan agenda itu,” ulasnya.
Kendati demikian, Syamsul juga menyebut bahwa jika dilakukan pendataan dari tahun ke tahun sebelumnya, angka pernikahan di Kota Tegal semakin menurun. Bahkan dirinya mencatat sejak 2018, sampai dengan sekarang penurunan angka pernikahan sangat drastis.
“Contohnya di tahun 2018, angka pernikahan bisa tembus 700 pasang. Kemudian di tahun 2019 jumlahnya turun menjadi 680 pasangan. Kemudian tahun 2020 turun menjadi 650 pasang, dan tahun 2021 630 pasang,” jelasnya.
Kemudian menginjak tahun 2022 angka pernikahan kembali drop menjadi 615 pasang, dan tahun 2023 jumlah pasangan yang mengajukan pernikahan ada 576 hingga memasuki bulan April 2024 KUA Tegal Timur baru ada 199 pasangan.
Penurunan angka pernikahan di Kota Tegal ini, dimungkinkan karena beberapa faktor. Di antaranya banyak pasangan yang hanya menggelar nikah siri.
Kemudian faktor lain, banyak dari kalangan khususnya para jomblo yang sudah asyik di zona nyaman dengan kesendiriannya.
“Faktor lain, bisa jadi karena kesuksesan dalam program KB,” beber Syamsul.
Selain angka pernikahan di Kota Tegal yang menurun, kondisi ini juga hampir merata ditemui di KUA lainnya.
“Jadi bukan di wilayah Tegal Timur, atau di Kota Tegal saja. Melainkan daerah atau kota lainnya juga mengalami penurunan angka pernikahan,” pungkasnya.